Program Magister Bimbingan Konseling Islam (BKI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung terus menunjukkan eksistensinya di tingkat internasional.
Hal ini ditandai dengan kedatangan perwakilan dari 20 universitas di Malaysia ke Pascasarjana UIN Bandung, Senin (14/7/2025) dalam rangka membangun kerja sama sinergis di bidang pendidikan dan penelitian.
Kerja sama ini turut melibatkan Kementerian Pendidikan Malaysia dan Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia, sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan akademik antarnegara.
Kedatangan para tamu disambut hangat dengan pertunjukan Tari dari Sanggar SMK Mekar Arum, sebagai wujud pelestarian kearifan lokal sekaligus membangun suasana akrab.
Ketua Program Studi Magister BKI, Dr. Dadang Ahmad Fajar, M.Ag., menyampaikan bahwa untuk tahun akademik 2025 sudah terdapat 16 mahasiswa internasional dari Brunei, Malaysia, dan Singapura yang mendaftar di Program Magister BKI.
“Mereka tertarik mempelajari tata kelola manajemen bimbingan dan konseling Islam yang kami kembangkan di UIN Bandung. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari visi dan misi UIN melalui penguatan rekognisi internasional berbasis rahmatan lil alamin,” ujar Dadang di sela acara Program Pengembangan Profesional Psikologi dan Pendarasan yang berlangsung di Auditorium Lantai 4 Gedung Pascasarjana.
Kerja sama ini akan diwujudkan dalam bentuk seminar internasional, pelatihan konselor profesional, serta kegiatan bakti sosial di Pondok Pesantren Al Kasyaf. “Seminar internasional akan membahas psikologi bimbingan dan konseling berbasis Islam. Sedangkan pelatihan bertujuan mencetak konselor profesional yang memahami nilai-nilai Islam,” tambahnya, Kamis (17/7/2025).
Dukungan Penuh dari Rektorat
Rektor UIN Bandung, Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag., memberikan perhatian besar terhadap inisiatif kerja sama ini. Hadir pula Wakil Rektor I Prof. Dadan Rusmana, M.Ag., yang membuka acara, serta tamu undangan penting lainnya, seperti Datuk Muhammad Azhan Bin Md Amir (Timbalan Ketua Usaha/Pengurusan dan Pembangunan, Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia); Direktur Pascasarjana UIN Bandung, Prof. Dr. Ahmad Sarbini, M.Ag.; Presidium PABKI Dr. Aep Kusnawan, M.Ag.
“Kegiatan ini sudah kami laporkan kepada Bapak Rektor, dan mendapat sambutan yang sangat positif,” kata Prof Dadan.
Dengan harapan kerja sama yang telah terjalin dapat semakin meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di kedua belah pihak. “Dengan memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan dari universitas-universitas di Malaysia, kami berharap UIN Bandung bisa semakin unggul, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di Asia Tenggara,” ujarnya.
Menurutnya, kerja sama ini juga mempererat silaturahmi dan hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia, khususnya di bidang pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan.